
Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu... (1 Korintus 2:15a)
Ayat tersebut di atas menginstruksikan kepada kita bahwa kita bisa belajar dari segala yang kita lihat, baca, dengar, atau lakukan. Apakah sesuatu yang baik ataukah sesuatu yang buruk, pasti ada pelajaran yang patut di petik. Contoh klasik telah ditunjukkan oleh orang berhikmat sepanjang masa, Raja Salomo. Ia bahkan telah memperhatikan semut, dan menyuruh para pemalas melihat dan meniru semut yang rajin. Amsal 6:6.
Maka dari itu, menilik 7 hikmat penting dari kehidupan Yudas Iskariot juga sangat bisa dijadikan bahan pertimbangan. Inilah ketujuh hal tersebut.
Pertama:
Yudas adalah teladan penting peluang yang hilang. Ia mendengar Yesus mengajar sehari-hari sekitar dua tahun. Ia dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus sesuka hatinya. Ia dapat meminta dan menerima dari Tuhan setiap bantuan yang dibutuhkannya. Ia dapat menggantikan beban berat dosanya dengan kuk yang ringan. Kristus telah menyampaikan undangan kepada setiap orang untuk melakukannya (Matius 11:28-30). Namun akhirnya Yudas dihukum karena kegagalannya untuk memahami apa yang didengarnya.
Kedua:
Yudas adalah contoh keistimewaan yang terbuang. Ia diberikan tempat istimewa di antara semua pengikut Tuhan, tetapi menyalahgunakan keistimewaan itu-memanfaatkannya demi sedikit uang yang dimintanya yang sebenarnya sama sekali tidak dibutuhkannya. Alangkah bodohnya!
Ketiga:
Yudas adalah ilustrasi klasik tentang bagaimana cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan (1 Timotius 6:10).
Lanjutkan membaca “7 Hikmat penting dari kehidupan Yudas Iskariot yang layak kita renungkan”