GERAKAN KHARISMATIK: SERANGAN TERSELUBUNG TERHADAP DASAR KEKRISTENAN

I. PENDAHULUAN

Sepanjang sejarah, Alkitab selalu diserang oleh Iblis. Alkitab sebagai dasar iman kekristenan selalu menjadi obyek penyerangannya, karena Iblis sadar bahwa menghancurkan dasar iman akan memudahkannya untuk merekrut lebih banyak lagi pengikut (bdk. Maz. 11:3). Jadi, seorang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan haruslah peka terhadap berbagai serangan yang dilakukan oleh Iblis untuk menghancurkan Alkitab.

Pada zaman sekarang ini, ada satu gerakan yang sangat besar pengaruhnya di dalam dunia kekristenanan, yaitu gerakan Kharismatik. Sebagian kalangan menganggap fenomena ini sebagai berkat, tetapi ada pula yang menganggapnya sebagai sebuah bencana bagi kekristenan.

Dari berbagai pendapat tersebut, maka setiap orang percaya harus menyelidiki Alkitab untuk memihak kepada posisi yang didukung Alkitab tersebut. Setelah melakukan penyelidikan terhadap Alkitab, maka penulis menyimpulkan bahwa gerakan Kharismatik ini sebenarnya adalah bencana bagi kekristenan, karena telah menyerang dasar iman kekristenan.

II. GERAKAN KHARISMATIK SERANGAN TERSELUBUNG TERHADAP DASAR KEKRISTENAN

2.1 ALKITAB SEBAGAI DASAR IMAN KRISTEN

Agama yang dapat mempertahankan ajaran-ajarannya dengan konsisten adalah agama yang memiliki dasar yang tertulis. Tanpa adanya dasar pengajaran yang tertulis, maka akan sangat sulit untuk mendirikan ajaran yang mantap. Hal ini dikarenakan keterbatasan daya ingat manusia, sehingga tanpa adanya satu patokan ajaran yang jelas yang bersifat tertulis, maka ajaran tersebut lambat laun akan mengalami penambahan atau pengurangan makna.

Bagi umuat Kristen, Alkitab merupakan dasar iman yang absolut, tidak boleh ditambah maupun dikurangi. Hal ini ditekankan dalam kitab yang terakhir dalam Alkitab, yakni kitab Wahyu yang ditulis oleh Rasul Yohanes dalam pasal 22:18-19.

Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”

Oleh karena itu, semua pengajaran ke-Kristenan yang diajarkan haruslah didasarkan kepada Alkitab. Pengajaran yang tidak memiliki dasar Alkitab adalah pengajaran yang salah. Jadi, siapapun yang menyebut dirinya sebagai seorang Kristen, namun tidak mendasarkan imannya hanya kepada Alkitab, maka sebenarnya dia bukanlah seorang Kristen yang mengasihi Tuhan.

2.2 ALKITAB ADALAH KANON TERTUTUP

Alkitab merupakan buku yang sangat luar biasa, sebab ditulis oleh ± 40 penulis dengan latar belakang yang berbeda, zaman yang berbeda dan tempat yang berbeda pula. Namun, Alkitab tidak memiliki kesalahan sedikitpun! Apa gerangan yang membuatnya sedemikian luar biasa? Jawabannya adalah sebab Allah sendirilah yang bekerja di balik pribadi-pribadi yang menuliskan Alkitab tersebut, jadi penulis Alkitab yang sebenarnya adalah salah-satu dari pribadi tritunggal, yaitu Roh Kudus.

Sebelum Alkitab menjadi sebuat buku yang lengkap (kanon), Alkitab mengalami proses yang cukup panjang, yakni memakan waktu ± 1600-an tahun untuk menuliskannya. Firman Tuhan yang disampaikan juga bersifat progresif, yaitu melalui wahyu yang bersifat sederhana ke wahyu yang lebih komplit. Dalam PL, ada banyak alat yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia, antara lain: Undian (Yun. 1:7), Urim dan Tumim (Kel.28:30; Bil. 27:21 dan 1Sam. 14:41, 28:6), Mimpi, Visi/Penglihatan (Dan. 10,12), Malaikat, Nabi, Kristofani. Pada masa Perjanjian Baru, Allah juga menyampaikan wahyu-Nya dengan berbagai alat, misalnya melalui Allah Anak yang berinkarnasi menjadi manusia, Roh Kudus yang memberi ingatan yang baik bagi para penulisnya, dan para Rasul yang melakukan banyak mujizat.

Setelah Alkitab lengkap (kanon), maka seluruh alat yang dipakai Tuhan tersebut di atas tidak dipakai lagi. Kesimpulan yang demikian tidaklah berarti manusia membatasi kuasa Tuhan, seperti tuduhan yang disampaikan oleh pengikut Kharismatikisme. Manusia tidak dapat membatasi Allah, tetapi Allah sendirilah yang membuat batasan tersebut. Manusia yang sangat kecil tidak memiliki kemampuan untuk membatasi Allah yang mahabesar, lagi pula manusia adalah hasil ciptaan Allah. Tetapi, Alkitab memberitahukan pembacanya bahwa orang yang percaya kepada Allah harus mendasarkan imannya kepada petunjuk Alkitab. Orang yang hidup setelah Alkitab selesai ditulis, tidak boleh lagi mendasarkan imannya terhadap penglihatan, mimpi, mujizat-mujizat dan perjumpaan dengan Tuhan, karena semuanya itu hanyalah imitasi dari alat yang pernah dipakai Allah.

Seperti yang dicatatkan di dalam 1 Korintus 13:8-10, Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ini adalah suatu nubuatan, yang mengatakan bahwa Alkitab adalah benda yang sempurna tersebut. Hal ini didukung baik dari segi etimologi, konteks, sejalah dan seluruh ayat di dalam Alkitab.

Jadi, Alkitab adalah kanon tertutup. Tidak boleh lagi ada otoritas tambahan lain selain Alkitab, sebab Alkitab telah mencatatkan dengan sangat cukup kata-kata pilihan dari Allah yang ditujukan kepada manusia. Tidak disangkal bahwa ada banyak perkataan yang disampaikan Tuhan Yesus dan tanda mujizat yang telah dilakukan-Nya yang tidak dicatat di dalam Alkitab, hal ini disebabkan bahwa dunia ini tidak akan muat untuk mencatat semua hal tersebut (Yohanes 20:30-31; 21:25), dan lebih lagi, hal itu sepertinya tidak terlalu perlu untuk diketahui oleh manusia yang lahir sesudah peristiwa tersebut (Ulangan 29:29).

2.3 SERANGAN TERHADAP DASAR IMAN KEKRISTENAN

Serangan Iblis terhadap dasar iman kekristenan sudah dimulai sejak zaman Adam dan Hawa. Ketika Iblis mulai menggoda Hawa, Iblis menyerang dengan memakai firman Tuhan yang tidak benar. Iblis mengutip firman TUHAN dengan tidak utuh, sehingga orang yang tidak teliti, sangat mungkin akan tersesat oleh Iblis. Semua manusia sudah tahu (setidaknya orang Kristen), bahwa manusia yang pertama telah gagal bertahan dalam menghadapi serangan Iblis. Oleh karena itu orang Kristen harus selalu waspada terhadap serangan yang dilancarkan Iblis.

Serangan terhadap Alkitab ternyata tidak hanya berasal dari pihak non Kristen, melainkan dari orang-orang yang mengaku Kristen juga. Namun, dalam tulisan ini hanya akan dibahas serangan dari pihak Kristen. Serangan tersebut bisa berupa pengurangan Firman Tuhan (Neo Ortodoks), penambahan Firman Tuhan (Gereja Roma Katolik, Mormonisme, Christian Science, Kharismatik), hingga penetralisasian kebenaran Firman Tuhan.

Gerakan Kharismatik yang menjamur pada zaman sekarang ini sebenarnya bukanlah menunjukkan kemajuan ke-Kristenan. Umat agama lain (non-Kristen) mungkin akan menganggapnya suatu ancaman terhadap agama mereka, karena berpotensi menarik umat agamanya sendiri. Tetapi bagi ke-Kristenan sendiri, Kharismatik ini justru merupakan bencana yang menyerang Alkitab. Gerakan Kharismatik adalah virus yang menggerogoti dasar iman ke-Kristenan. Sebab penganut Kharismatikisme masih mempercayai adanya wahyu yang disampaikan Allah kepada umatnya melalui pribadi-pribadi tertentu. Hal ini terjadi disebabkan karena mereka (penganut Kharismatikisme) tidak dirangsang untuk mempelajari Alkitab secara sistematis oleh pemimpinnya. Kebanyakan mereka hanya akan mengutip ayat-ayat Alkitab yang mendukung posisi mereka tanpa mempertim-bangkan konteks ayat, sejarah dll.

Poin berikut dalam artikel ini akan membahas beberapa pengajaran gerakan Kharismatik yang sebenarnya telah menyerang dasar iman kekristenan.

2.4 SERANGAN GERAKAN KHARISMATIK TERHADAP DASAR KE-KRISTENAN

Ada setidaknya dua bagian besar dari Alkitab yang diserang oleh gerakan Kharismatik, yaitu: serangan terhadap kanonitas dan serangan terhadap pengajaran Alkitab, yang berpotensi melemahkan ketiadasalahan Alkitab.

A. Kharismatikisme Menyerang Kanonitas Alkitab

Mengatakan bahwa Kharismatik adalah gerakan yang menyerang kanonitas Alkitab bukanlah suatu tindakan yang menyenangkan. Sebab, tindakan yang demikian dianggap sebagai penyerangan terhadap ke-Kristenan itu sendiri, sehingga rasa simpatik terhadap ke-Kristenan akan menurun. Namun, sebagai seorang Kristen yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan ingin mematuhi Firman Tuhan, maka menyatakan kebenaran tersebut adalah suatu keharusan! Rasul Paulus menasihatkan anak rohaninya, yaitu Timotius agar siap sedia dalam setiap waktu untuk menyatakan apa yang salah, menegur dan menasihati dengan kesabaran dan pengajaran.6 Kemudian Rasul Paulus juga menasihatkan setiap orang percaya yang ada di Tesalonika agar menguji segala sesuatu dan memegang yang baik.7 Dengan dasar itu, maka setiap orang Kristen harus menghakimi setiap pengajaran yang diterimanya dan membandingkannya dengan Alkitab.

a. Kharismatikisme menambahkan pewahyuan

Pada saat membahas poin “Alkitab adalah kanon tertutup,” penulis telah menyajikan bahwa wahyu yang diberikan Tuhan adalah bersifat progresif. Mulai dari wahyu umum hingga akhirnya selesai pada saat wahyu khusus (Alkitab) lengkap. Namun, orang Kharismatik ternyata tidak puas sampai di sana, sebab mereka masih peraya bahwa pewahyuan jalan terus.

Ada banyak orang Kristen tidak mengerti bahwa, apabila ada seseorang berkata bahwa dia telah melihat Yesus atau bernubuat atau bahkan melakukan mujizat kesembuhan adalah suatu bentuk pewahyuan. Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa orang yang menambahi Firman yang tertulis di dalam Alkitab, maka baginya akan ditambahkan malapetake-malapetaka yang tertulis di dalam Alkitab itu sendiri (Wahyu 22:18). Bahkan Rasul Paulus juga berkata di dalam surat Galatia 1:6-8, terkutuklah orang atau bahkan malaikat yang dari Sorga yang memberitakan Injil yang lain dari Injil yang telah diberitakan oleh para Rasul.

Kelompok Kharismatik sering berkelit dengan berkata bahwa Firman yang disampaikan oleh malaikat tersebut adalah sesuai dengan Alkitab. Tetapi, jika dipikirkan dengan akal sehat, apakah mungkin demikian? Sebenarnya tidak! Sebab, apabila malaikat dari Surga memang menyampaikan Firman Tuhan sesuai bahkan persis seperti yang tertulis di dalam Alkitab, maka mempercayainya adalah suatu tindakan kebodohan. Sebab malaikat yang benar tidak mungkin melakukan kebodohan yang demikian. Orang percaya bisa membaca Alkitab dan mengertinya melalui penerangan dari Roh Kudus.

Jadi, apapun bentuk pewahyuan yang dipopulerkan oleh kelompok Kharismatik harus ditentang dengan tegas. Menyatakan kesalahan adalah salah satu perintah dari Tuhan. Kesimpulannya adalah, penambahan pewahyuan setelah Alkitab lengkap merupakan serangan terhadap Alkitab itu sendiri.

b. Kharismatikisme meninggikan pengalaman di atas Alkitab

Secara kasat mata, para pengikut Kharismatik terlihat lebih rohani dengan kelompok Protestan atau Fundamentalis. Kelompok Kharismatik selalu melakukan doa semala suntuk, bersaksi tentang pengalaman-pengalaman yang ia alami. Apakah pengalaman tentang selamat dari bahaya, mendapatkan pekerjaan, kesembuhan penyakit dan lain-lain. Ternyata, hal-hal semacam ini disukai oleh orang-orang Kristen juga, sehingga benarlah nubuatan Alkitab yang mengatakan, “Karena, akan datang waktunya, orang tidak lagi dapat menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalinhkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng (2 Tim 4:3-4).”

Secara tidak sadar, sebenarnya Kharismatikisme telah meninggikan pengalamannya di atas otoritas Alkitab. Apabila seseorang hanya ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman rohani bersama Tuhan (yang bersifat subjektif) tanpa mau mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh, maka celakalah dia. Alkitab harus dijunjung tinggi. Apabila ada pengalaman yang dialami oleh seorang Kristen berkesan atau bahkan jelas-jelas bertentangan dengan kesaksian Alkitab (misalnya: melihat cahaya terang, mendengar suara-suara aneh dan berfikir hal itu datang dari Tuhan), maka harus disimpulkan bahwa pengalaman kitalah yang salah, tetapi Alkitab sungguh benar. Kesimpulan, tindakan meninggikan pengalaman di atas otoritas Alkitab adalah upaya pelemahan terhadap otoritas Alkitab.

c. Kharismatikisme membuat orang Kristen merasa Alkitab tidak cukup

Sudah bukan rahasia lagi bahwa barang baru akan digemari dibandingkan barang lama. Demikianlah, jika fenomena Kharismatik ini digambarkan. Alkitab rasanya belum cukup, sebab informasi-informasi yang tertulis di dalamnya kuno dan hanya berupa sejarah saja. Sehingga gerakan Kharismatik senantiasa mengharapkan mendapat pewahyuan-pewahyuan baru, yang masih segar, yang baru disampaikan oleh malaikat atau Roh Kudus atau bahkan Tuhan Yesus sendiri.

Semuanya ini adalah didasari rendahnya pemahaman mereka tentang doktrin Alkitab. Seandainya kelompok Kharismatik belajar Alkitab dengan sungguh-sungguh dan mau mengikuti aturan Tuhan seperti yag telah dicatatkan di dalam Alkitab, mereka tidak akan berfikir untuk mendapatkan pewahyuan yang baru. Hal yang paling memprihatinkan lagi adalah, bahwa Alkitab yang cukup tebal –sangat mungkin belum pernah dibaca dan dipelajari secara seksama- dirasakan belm cukup. Jika, pemikiran yang demikian dibandingkan dengan kesaksian Alkitab di dalam Injil Yohanes 20:30-31; 21:24-25, berkata bahwa Alkitab sebenarnya sudah cukup untuk dipelajari oleh setiap orang Kristen. Ada banyak hal yang dilakukan oleh Yesus tidak dicatatkan lagi, sebab memang Alkitab sudah cukup untuk keperluan manusia untuk mengenal Allah dan kebenarannya.

Kesimpulan, apabila Kharismatikisme masih menganggap Alkitab belum cukup sebagai satu-satunya wahyu dari Tuhan dan malah masih mengharapkan pewahyuan baru, maka sangat sulit untuk memahami bahwa mereka akan sungguh-sungguh mengasihi Alkitab. Alkitab akan bergeser secara perlahan-lahan dari standar kebenaran mereka hingga Akhirnya kelak tidak akan mengakui seluruh Alkitab adalah Firman Tuhan. Tindakan yang demikian adalah upaya Iblis untuk meyerang dasar iman kekristenan.

B. Gerakan Kharismatik Menyerang Ketiadasalahan Alkitab

Gerakan Kharismatik sangat khas dengan karunia-karunia Roh. Karunia Roh yang dimaksud adalah seperti: Karunia melakukan mujizat, bernubuat, berbahasa lidah dan juga karunia untuk membaptiskan seseorang dengan Roh Kudus. Oleh karena itu, untuk menyatakan bahwa gerakan Kharismatik telah menyerang pengajaran Alkitab, maka sudah menjadi keharusan untuk menunjukkan bukti-bukti ayat Alkitab yang mereka langgar.

a) Apakah Yesus masih menampakkan diri-Nya zaman sekarang?

Kebanyakan orang Kristen meyakini bahwa orang yang pernah, bahkan sering bertemu dengan Yesus adalah orang yang memiliki tingkat kerohanian yang tinggi. Sehingga pengajaran-pengajaran yang disampaikannya sering diterima tanpa membandingkannya dengan Alkitab.

Choo Thomas, dalam bukunya yang berjudul Heaven is so real mencatatkan kisah perjumpaannya dengan Tuhan Yesus Kristus yang telah membawanya 17 (tujuh belas) kali ke Surga dan 2 (dua) kali ke Neraka, menganggapnya sebagai suatu kesaksian yang benar (Alkitabiah).

Saya menerima api Roh Kudus ketika saya sedang berdoa di rumah dalam bulan Januari 1994. Sebulan sesudahnya, saya melihat hadirat Tuhan ketika saya sedang menyembah di Neighborhood Assembly of God di Tacoma, Washington. Ia sedang duduk dekat mimbar. KakiNya bersilang, dan saya dapat melihatNya dalam terang dengan sosok Anak Manusia, hanya saya tidak dapat melihat wajahNya.

Menurut pandangan saya, Ia mempunyai rambut putih sutera dan memakai jubah putih murni. PribadiNya jelas kelihatan kepada saya hampir lima menit lamanya. Setelah melihatnya, badan saya seperti berkobar dengan kegirangan yang tak terkatakan, dan saya menyerahkan sepenuh hati saya kepada Yesus. Segera setelah pengalaman yang mengubah hidup ini, keluarga saya dan saya mulai ikut Puget Sound Christian Center di Tacoma, Washington.

Kisah yang dialami oleh ibu Choo Thomas ini telah banyak mempengaruhi pengikut-pengikut yang tidak melek secara rohani, dan menganggap kisah ini sebagai sebuah kebenaran. Namun, apabila kejadian ini dibandingkan dengan Alkitab, ternyata kebenarannya bertolak belakang. Di dalam surat 1 Korintus 15:8 disebutkan bahwa orang terakhir yang melihat Yesus adalah Rasul Paulus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ibu Choo Thomas yang meng-klaim sering bertemu dengan Tuhan Yesus adalah suatu kebohongan sebab tidak sesuai dengan pernyataan Alkitab.

Jadi, mempercayai ibu Choo Thomas sama artinya dengan menyangkal pernyataan Alkitab yang mengatakan bahwa Rasul Paulus adalah orang terakhir yang melihat Tuhan Yesus. Pernyataan yang mengatakan bahwa ibu Choo memang benar-benar melihat Tuhan Yesus Kristus yang sebenarnya tidak dapat diterima, sebab bertentangan dengan Alkitab. Dengan demikian, maka gerakan Kharismatik ini sebenarnya adalah sebuah bencana terhadap ke-Kristenan, karena menyerang dasar iman ke-Kristenan, yaitu Alkitab.

b) Apakah karunia mengadakan mujizat masih ada sampai sekarang?

Di dalam Alkitab sangat jelas disebutkan bahwa karunia melakukan mujizat adalah khusus untuk Rasul. Sebagai contoh, seperti yang dicatatkan di dalam 2 Korintus 12:12, Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa. Ayat ini dituliskan oleh Rasul Paulus sebagai pembelaan atas otoritas kerasulannya, agar terbungkam mulut orang yang meragukan Injil yang ia sampaikan. Tentu, bukti yang diberikan Rasul Paulus di sini adalah bukti yang spesifik terhadap ciri seorang Rasul, sebab kalau tidak demikian, maka argumentasi ini menjadi argumentasi kosong yang tidak memiliki kekuatan. Sehingga setiap orang yang tidak memiliki karunia seperti yang disebutkan Rasul Paulus tersebut, maka kerasulannya layak untuk diragukan.

Namun, pada zaman sekarang ini, ada banyak orang dari gerakan Kharismatik yang mengklaim dirinya dapat melakukan berbagai mujizat. Sehingga, mereka ingin menyamakan dirinya seperti rasul-rasul Kristus. Tetapi, hal ini tentulah tidak benar! Pertama, pada zaman sekarang tidak ada lagi rasul yang diutus oleh Kristus secara langsung. Sebab Rasul Kristus yang terakhir, Yohanes, telah mati kira-kira tahun 98 AD di Pulau Patmos. Jadi, adalah tidak berdasar jika ada orang yang mengakui dirinya sebagai rasul pada zaman sekarang ini.

Kedua, prosedur pemilihannya juga jelas dicatatkan di dalam Alkitab, yaitu seorang yang senantiasa berkumpul besama dengan Tuhan Yesus mulai dari baptisan Yohanes hingga terangkatnya Yesus ke Surga. Jadi, kalau prosedur ini tidak dapat dipenuhi, runtuhlah otoritas mereka sebagai rasul.

Ketiga, fakta yang terjadi adalah bahwa semua mujizat kesembuhan yang mereka klaim ternyata adalah kebohongan belaka. Bahkan seorang Benny Hinn pun tidak dapat memberikan kesaksian yang valid tentang mujizat kesembuhannya. Pada tanggal 4 September 1992, Benny Hinn pernah menyerahkan tiga buah kesaksian kesembuhan kepada Christian Research Institute (CRI) dengan disertai data dan dokumentasi dokter. Ketiga kasus tersebut diperiksa oleh konsultan kesehatan CRI, Preston Simpson, M.D. Dan seperti yang sudah dapat ditebak, ternyata bukti yang diajukannya gagal sebagai bukti mujizat kesembuhan. Ketiga kesaksian tersebut telah dirangkumkan oleh Yves A. Brault, yaitu:

Kasus 1: Kanker usus. Sebuah pemeriksaan lebih dalam atas data-data medis yang diberikan Hinn menunjukkan bahwa tumor ganas itu telah diangkat melalui operasi…bukan oleh mukjizat.

Kasus 2: Lupus dan penyakit terkait lainnya. Kasus ini sangat menarik karena lupus sudah diketahui dapat secara spontan membaik dengan sendirinya selama beberapa tahun sekaligus. Tentu hal ini meyulitkan pembuktian terjadinya mukjizat kesembuhan. Yang dapat dilihat dalam efek-efek lupus, dalam hal ini adalah kerusakan pada sendi sacroiliac (sacroiliac joint), yang jelas tidak sembuh.

Kasus 3: Tumor tulang belakang dan berbagai jenis kanker. Kasus ini sungguh bermasalah…data-data yang ada menunjukkan tumor tulang belakang mulai mengecil beberapa bulan sebelum Reli Invasi Mukjizat (Mukjizat Invasion Rally) yang diadakan Hinn…tumor itu tidak disembuhkan, melainkan masih ada selama beberapa bulan bulan setelah “dinyatakan sembuh” dalam pelayanan mukjizat itu.

Jadi, dengan berbagai kebohongan yang senantiasa dilakukan oleh para penyembuh palsu yang menyebut dirinya rasul atau nabi atau pun yang tidak menyebut dirinya nabi atau rasul, maka setiap orang Kristen harusnya segera sadar dan menyelidiki Alkitab dan meninggalkan para penipu tersebut. Mengakui adanya rasul Kristus hingga pada zaman sekarang ini adalah bertentangan dengan pernyataan Alkitab yang mengatakan bahwa setelah Alkitab kanon, maka karunia melakukan mujizat tersebut juga harus berhenti dengan sendirinya.

c) Kharismatikisme salah memahami karunia berbahasa lidah

Karunia bahasa lidah merupakan suatu karunia andalan bagi kelompok Kharismatik. Seseorang yang telah menjadi Kharismatik rasanya belum afdol jika belum bisa berbahasa lidah. Karunia bahasa lidah sering dianggap sebagai bukti dari seseorang yang lahir baru. Tetapi pandangan ini sangat bertentangan dengan Alkitab! Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa bukti orang yang sudah lahir baru adalah mendapat karunia berbahasa lidah, tetapi karunia bahasa lidah paling sering dikaitkan dengan peristiwa pembaptisan dalam Roh Kudus.13 Sehingga konsep ini harus segera dibuang jauh-jauh. Sebab di dalam Alkitab ada banyak contoh-contoh orang yang telah lahir baru namun tidak mendapatkan karunia berbahasa lidah.

Sebagai contoh, pada hari Pentakosta (Kis. 2:1 dst), tidak ada dicatatkan bahwa orang-orang Yahudi yang datang dari berbagai belahan dunia berbahasa lidah saat mereka percaya (ay. 41-43). Seandainya bahasa lidah adalah suatu tanda seseorang yang telah lahir baru, maka orang-orang yang baru bertobat tersebut pasti sudah berhasa lidah. Tetapi, justru mereka hanya menyaksikan para Rasul sedang berbahasa lidah.

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Allah pernah memakai Karunia bahasa lidah untuk menyampaikan Firman-Nya kepada jemaat Perjanjian Baru, bahkan Rasul Paulus berkata kepada Jemaat di Korintus supaya mereka tidak melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh (1 Kor. 14:40). Hal ini dapat dimengerti oleh karena pada zaman tersebut, Alkitab belum selesai ditulis (kanon). Jadi, karunia bahasa lidah memang belum berhenti juga dan Tuhan masih memakai karunia tersebut untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat-Nya. Namun, pada zaman sekarang ini, karunia bahasa lidah tidak boleh ada lagi. Karena Alkitab telah kanon, dan sifatnya kanon tertutup. Kesimpulan ini sesuai dengan pernyataan Alkitab di dalam 1 Korintus 13:8-10.

Kesalahan berikutnya dalam memahami bahasa lidah adalah pengaturannya. Di dalam surat 1 Korintus 14:27-28 disebutkan:

Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.

Aturan yang ditetapkan oleh Alkitab ini memudahkan setiap orang untuk melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh parak pengikut Kharisma tikisme. Mulai dari jumlah orangnya, yaitu dua atau sebanyak-banyaknya tiga yang sangat bertentangan dengan fenomena bahasa lidah pada zaman sekarang, sebab bahasa lidah yang dilakukan di kalangan Kharismatik melebihi aturan yang ditentukan. Di dalam suatu kebaktian Kharismatikisme, orang-orang yang berbahasa lidah bisa ratusan bahkan ribuan orang dan tidak satupun yang diterjemahkan. Seandainya bahasa lidah masih eksis hingga zaman sekarang ini, kelompok Kharismatik pun telah salah dalam prakteknya.

III. PENUTUP

Setelah melakukan penyelidikan terhadap Alkitab, maka nyatalah sekarang bahwa gerakan Kharismatik merupakan serangan terselubung terhadap dasar iman keKristenan. Penulis telah menguraikan di poin II, bahwa semua karunia melakukan mujizat yang di klaim oleh gerakan Kharismatik dan nubuatan-nubuatan palsunya adalah suatu bentuk penyerangan terhadap kanonitas Alkitab. Sebab, seseorang tidak mungkin bisa percaya Alkitab kanon tertutup apabila proses pewahyuan (berupa nubuat) masih terus berlangsung. Karunia melakukan mujizzat yang di klaim oleh kelompok Kharimatik betentangan dengan ajaran Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa karuni melakukan mujizat adalah milik para Rasul (2 Kor. 12:12), dan rasul yang terakhir adalah Rasul Yohanes, yang telah meninggal pada akhir abad pertama di Pulau Patmos.

Pengalaman-pengalaman rohani yang diagung-agungkan oleh gerakan Kharismatik juga ternyata adalah suatu serangan terhadap dasar iman ke-Kristenan. Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan lewat mimpi, penampakan telah dianggap sebagai kebenaran, padahal telah nyata-nyata di dalam Alkitab bahwa peristiwa yang demikian tidak terjadi lagi sesudah Alkitab kanon. Alkitab mencatat bahwa orang yang terakhir melihat Yesus adalah Rasul Paulus, sehingga menggugurkan pendapat-pendapat yang berkata bahwa mereka melihat Yesus Kristus (2 Kor. 5:8). Alkitab adalah Firman Allah yang tidak mungkin salah. Sehingga mempercayai seseorang pernah bertemu/melihat Yesus adalah menyangkal pernyataan Alkitab.

9 tanggapan untuk “GERAKAN KHARISMATIK: SERANGAN TERSELUBUNG TERHADAP DASAR KEKRISTENAN

  1. Ka..

    Definisi Mujizat buat kaka apa??
    Apa mujizat cuma buat rasul??

    Buat saya mujizat itu bukan nya tidak ada hukum alam, tapi adanya kuasa yang melebihi hukum alam.. (Yesus itu sendiri)

    Apakah salah, jika mendoakan orang sakit??
    meminta kesembuhan??
    dan Tuhan ijinin itu?
    Dan menjadikan kesaksian semata” karna Dia menolong saya??

    Mungkin,..pengenalan, keintiman, dan pengalaman bukan sebuah doktrin, yang harus meragukan cara orang lain menyembah (selama Tuhan ditinggikan)

    Yah whatever,
    Unity lebih penting

    Gbu

    Suka

    1. Wow,
      Laki atau wanita ya?

      Anda gagal memahami tulisan sy di atas. Anda belum bisa membedakan antara masih ada tidaknya mujizat dan masih ada tidaknya karunia melakukan mujizat.

      Biar saya luruskan kembali, mujizat masih tetap ada hingga saat ini. Namun, karunia melakukan mujizat sudah tidak diberikan lagi kepada orang2 tertentu seperti di zaman rasuli.

      Nah, orang2 Kharismatik masih menganggap karunia melakukan mujizat ini masih Tuhan berikan kepada pribadi-pribadi tertentu, walaupun Alkitab sudah kanon tertutup. Dan itulah kesalahannya.

      Tentang apakah saat Anda berdoa kemudian org yg Anda doakan sembuh, itu namanya mujizat. Tapi, Anda tidak boleh langsung klaim bahwa Anda punya karunia kesembuhan dari Tuhan, itu salah. Bahkan akan efektif menyebabkan sesat pikir dan sesat secara teologi.

      Jadi, sekali lagi:
      – mujizat masih ada hingga saat ini
      – karunia melakukan mujizat tidak ada lagi!

      Salam,
      Ev. Marudut Sianturi

      Suka

  2. maaf pak saya kok gagal paham ya dari ayat 1 Tim 15: 8 itu kan konteksnya adalah pertemuan antara Yesus dengan rasul-rasulnya..dan yang terakhir ditemui kan memang Paulus yang juga dipanggil sebagai rasul terakhir..kenapa anda bisa mengklaim bahwa dari ayat tsb Yesus tidak akan menampakkan diri lagi kepada umatNya?kalau Yesus punya kehendak bebas untuk naik turun kenapa harus kita batasi?kalau menurut saya ayat tsb lebih cocok konteksnya adalah Paulus mengurutkan proses pertemuan Yesus dengan rasul-rasul yang dipilihnya. dan memang yang terakhir dipilih adalah Paulus..tapi bukan berarti Yesus tidak bisa datang dan menjumpai lagi umatnya di zaman ini..kalau yang jadi alasan Yesus sudah naik ke surga menyediakan tempat bagi kita di surga..harusnya ya Paulus bisa dianggap berbohong tentang pertemuannya dengan Yesus..saya rasa malah kalau diklaim seperti itu terasa seperti mencari alasan untuk menyalahkan orang kharismatik..

    Suka

    1. Mr. Alvin,
      Saya tidak membatasi Tuhan, sebab mmg Tuhan tak bisa dibatasi manusia.
      Tetapi, Tuhan sendiri yg membatasi diri-Nya. Yakni terakhir kali menampakkan diri scr fisik adalah kpd Paulus.

      Jadi, kalau ada org berkata dia pernah berjumpa dgn Yesus, tentulah bukan Yesua yg benar yg ia lihat. Melainkan Yesus yg lain.

      Suka

  3. kalo serangan, maksudnya kamu mau bunuh ato persekusi ato menjebak golongan kharismatik diluar aktifitas keimanan mrk ya ? bukannya bicara tuhan dlm Yesus Kristus, mesti mengalami hadirat dlm bentuk roh kudus ? kenapa kamu ga join ? lalu bertanya kenapa roh kudus dlm pemikiran agamais kamu itu hanyalah “omongan semata”, smntara mrk yg kharismatik punya karya pelayanan spt pemulihan, pemberkatan, pelepasan, dn pembebasan.

    Suka

    1. Longterminjesus,
      Pelayanan seperti: pemulihan tidak hanya dilayankan oleh kelompok kharismatik saudara, Anda perlu jalan dan mengamati banyak denominasi.

      Tentang pemberkatan? Pemberkatan apa maksudnya? Emang kalao didoakan dan ditumpangi tangan oleh pelayan kharismatik pasti terberkati? Tentu tidak toh! Kelompok Kristen non-kharismatik juga berdoa kepada Tuhan agar diberkati, faktanya banyak yg terberkati.

      Pelepasan dan pembebasan? Emangnya model pelayanan ini hebatnya apa? Okelah ada satu atau dua yg tobat sungguh2, tapi banyak kok yg sudah diadakan doa pelepasan dan ditumpangi tangan toh hidupnya tak berubah. Dan parahnya, model seperti itu apakah disarankan untuk gereja masa kini? Tentu jawabnya tidak.

      Jika Tuhan Yesus yg kita sembah itu Allah, Ia pasti sanggup memulihkan orang berdosa menjadi org kudus dan hidupnya pun akan berhasil atau terberkati senantiasa, asal berpaut selalu pada Tuhan.

      Saran saya, saudara baiknya baca uraian tulisan ini dengan baik dan cobalah beri sanggahan dan argumentasi yg relevan sesuai topik.

      Salam, Ev. Marudut Tua Sianturi

      Suka

  4. Kalau orang benar benar pengikut kristus itu penuh kasih dan buahnya manis. Bahkan yang membaca merasakan hadirat Allah.Bukan malah menimbulkan perdebatan dan perbedaan doktrin spt ini. Mari kiata sama sama berdoa agar Tuhan yang penuh kasih mengajar KasihNya yang besar supaya kita menghasilkan buah yang manis..Bukan Saling menjatuhkkan.
    Firman Tuhan itu untuk dilakukan bukan di pelajari supaya pintar., Supaya hidup kita menjadi seperti Kristus. Amin..

    Suka

    1. Kiranya tulisan saya betul2 bisa sdr Jeremia resapi dan renungkan.
      Seperti kata Rasul Petrus, kita harus persiapkan akal budi kita saat mempelajari firman Tuhan. Jgn asal sebut Yesus dan nama Kristen, tapi tanpa pengertian yg benar.

      Suka

  5. Pak Marudut,

    saya tertarik pernyataan bapak di atas nih pak bahwa karunia melakukan mukjizat tidak ada lagi.

    mohon dijelaskan pak… di 1 Korintus 12 pak, di ayat 7 – 10,

    di ayat 7 dikatakan bahwa “tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama”
    kemudian di ayat 8 – 10 dijelaskan adanya 9 karunia Roh pak..

    ada karunia hikmat, karunia berkata2x dgn pengetahuan, karunia iman, karunia menyembuhkan, karunia mengadakan mukjizat, karunia bernubuat, karunia membedakan roh, karunia berbahasa roh dam karunia menafsirkan bahasa roh

    sementara menurut Kis Para Rasul 2:38, orang yang bertobat, memberi diri dibaptis, diampuni dosanya, bisa menerima karunia Roh Kudus.

    nah… biar saya bisa belajar nih pak.,

    boleh di share dasar ayat nya pak dimana dasar ayatnya kalo hari ini karunia Roh sudah dibatasi pak ?

    Terimakasih

    Suka

Tinggalkan komentar